Senin, 03 November 2014

Nueve :)

Sembilan.

Jika kalian kaitkan dengan ibu hamil, jelas saja angka ini yang ia nantikan.
Bulan dimana sang buah hatinya tak lagi meringkuk setengah bundaran.
Bulan dimana sang buah hatinya akan mulai belajar bergerak dengan leluasa, tanpa harus khawatir dengan kondisi air ketuban.

Tapi tidak, bukan sembilan itu yang kumaksud.
Ini sembilan di tanggal tiga.
Ini sembilan di bulan sebelas.
Iya, tepat sembilan bulan.
Iya, tak terasa kami telah melewati kurang lebih 270 hari bersama.
Ah sudahlah, jangan dihitung.

Sembilan.

Bahagianya, kami di ratusan hari itu, tak pernah jalan di tempat.
Walau hanya perlahan dan penuh tantangan, kami melangkah maju.
Sedikit demi sedikit, kami berusaha selaras dan seimbang.
Berusaha menjadi satu.
Aku dan keterbatasanku.
Juga ia dengan kekurangannya.

Sembilan.

Setelah membaca tulisan ini, mungkin kalian akan menyimpulkan angka sembilan istimewa bagiku.
Ah tidak, tanpanya, angka ini biasa saja.
Sembilan ini bukan apa-apa.
Namun karena hadirnya, seluruh angka di hariku menjadi nyata.
Satu, dua, maupun tiga selalu saja berwarna penuh makna.

Selamat tanggal 3.
I definitely lost, lost, and lost without you.
And I thank God for having you in my life, Zia.

Senin, 20 Mei 2013

Terlupakan Malam

Angin kali ini terasa lebih dingin dari biasanya. Tapi bulu kudukku masih nyenyak dalam tidurnya. Aku malah merasa hangat dan sedikit pekat. Pundakku mulai berat. Mataku mengetat. Dingin dan aku masih saja diselimuti hangat. Hei Bintang, aku sering menceritakanmu tentang sang pejalan kaki yang kutemui di bulan Natal itu. Masih ingat bukan? Bagaimana denganmu Rembulan? Kau selalu mengingatkanku akan tatapan sepasang mata berwarna cokelat dan tawanya yang riang. Aku takut kalian sudah lupa.
Ah... Mungkin bukan kalian. Mungkin sang malam.

Entahlah

Semakin hari, aku merasa semakin tak tahu-menahu mengenai apapun. Bahkan tentang diriku. Semakin banyak yang kupelajari, semakin runyam isi otak busukku ini. Semuanya seperti menyerangku. Aku terpental layu. Tidak lagi di bumi asalku. Aku tak ingin tahu. Ah! Aku butuh sayap-sayap itu.

Selasa, 01 Januari 2013

Bungkam

Apa kabar, para blogger dan blog-nya?
Hasrat menulisku mengurang.
Sebenarnya, banyak yang ingin kukatakan
Namun terhenti saat jemari mulai mendarat di atas keyboard hitam ini.
Hah. Aku benci mood seperti ini.
Ini menghambatku berkembang. Ini selalu memaksaku memendam.

Rabu, 19 Desember 2012

Sedia Kala

Satu per satu semua kembali.
Perlahan mengitari isi bumi yang sudah sangat basi.
Jejak tawa kini jadi amarah. 
Berbicara cinta kemudian kehilangan kata.
Ada apa dengan semesta?
Tidak. Biasa saja.
Kita bercerita. Kita bercanda.
Kita bernyanyi. Kita memaki.
Seperti sedia kala.
Yang kutahu hanyalah, kemanapun rasa itu pergi.
Ia akan kembali pada tempat yang sudah semestinya ia tempati.
Percayalah ;)

Minggu, 09 Desember 2012

Yang terkutuk, Kutuk.

Apa kabar? Baik-baik saja bukan?
Ku harap demikian. Sebaliknya, aku sedang dalam kondisi yang memburuk.
Tugas menumpuk. Rasa malas menusuk, lurus dan terus-menerus masuk.
Ditambah lagi dengan kantuk. Hah. Aku merasa telah dikutuk.
Waktu mengejarku ataukah aku yang memintanya terhenti?
Aku merasa tak memiliki cukup waktu. Lalu untuk apa ku luangkan dan ku buang waktu tidurku hanya untuk tumpukan itu? Baiklah. Ini memang terkutuk.

Minggu, 18 November 2012

Count

Tung tung menghitung. Detik ini sudah memasuki Minggu, esoknya Senin, lalu Selasa. Akh, aku selalu menanti hari ke-duapuluh pada setiap bulannya. Senyum hangatku pun senantiasa menantinya. Dan untuk kali ini, ada dua momen yang tak boleh kulewatkan. Kalian tahu, akan ada apa? Akan muncul banyak gelak tawa, canda, juga bahagia. Ini akan menyenangkan! :D