Kekeliruan kecil sore itu membuat
mereka saling menenangkan diri. Sepanjang perjalanan, gadis itu terdiam, sesekali hanya
menampakkan senyum saat sang kekasih menyapa lirih. Ia merasakan erat jemari
yang sedang menggenggamnya. Hangat.
"Ada apa?"
"Hmm..tidak ada apa-apa" gadis itu menyangkali.
"Ayolah. Katakan saja. Aku ingin tahu" kekasihnya
meyakinkan.
"Aku masih ingin bersamamu"
"Maaf. Ini salahku. Tapi tenanglah.
Kita pernah melewatinya bukan?"
"Ya. Namun ini berbeda"
"Tak usah khawatir.
Ini takkan lama. Aku akan segera kembali, sayang"
Pandangan punggung itu
berjalan menjauh, memaksanya menepi mobil yang ia kemudikan. Gadis itu tak
kuasa menahan. Tangisnya memuncak. Sang kekasih kembali menghampiri, kembali
menenangkan gadis kecilnya. "Baik-baik ya." Gadis itu memberi anggukan. "Hati-hati. Aku menyayangimu." Nafasnya tak beraturan. Dari sepasang mata
letihnya, bulir-bulir bening terus mengalir. Gadis itu pun berlalu. Dengan
benak yang masih terpaku. Oh, kelabu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar